ST Arasu, Direktur Even Soujana Media, promotor laga
eksibisi ini mengungkapkan bahwa dalam klausul kontrak, PSSI harus
menurunkan timnas utama, yang di dalamnya termasuk pemain ISL seperti
Firman Utina maupun Bambang Pamungkas.
PSSI terancam membayar denda menjelang laga uji coba melawan PSV Eindhoven, awal tahun depan. Lagi-lagi, dualisme kompetisi menjadi masalahnya.
Kisruh sepak bola nasional berimbas pada terbentuknya dua kompetisi. Indonesian Premier League (IPL), kompetisi baru yang dibuat PSSI untuk menggantikan Indonesia Super League (ISL). Sayangnya, kebijakan ini dinilai sarat kepentingan sehingga mayoritas klub elit Indonesia dengan para pemain bintangnya memilih tetap menggulirkan ISL tanpa pengakuan PSSI.
Akibatnya, IPL sebagai kompetisi resmi justru minim pemain bintang. Keadaan semakin keruh karena menurut PSSI, para pemain yang berkompetisi di liga tidak resmi, termasuk ISL, tidak boleh memperkuat timnas.
ST Arasu, Direktur Even Soujana Media, promotor laga eksibisi ini mengungkapkan bahwa dalam klausul kontrak, PSSI harus menurunkan timnas utama, yang di dalamnya termasuk pemain ISL seperti Firman Utina maupun Bambang Pamungkas.
"Kami membuat kontrak sebelum terjadinya kisruh dualisme dalam PSSI. Kita bahkan sudah menggunakan beberapa pemain terbaik timnas Indonesia, seperti Bambang dan Firman, untuk jadi bahan promosi kami," ungkap Arasu.
Namun Arasu mengungkapkan bahwa konsekuensi atas pelanggaran terhadap klausul ini tidak sampai membatalkan pertandingan menarik tersebut.
"Nama mereka juga tercantum dalam kontrak tersebut. Jika PSSI tak menurunkan tim terbaik, kami perlu membicarakan kembali tentang penalti (pelanggaran kontrak)," terang Arasu.
Sementara itu, perwakilan PSSI, Bob Hippy, saat ditanya mengenai masalah ini menjawab, “Semua kan sudah tahu peraturannya seperti apa (larangan pemain ISL memperkuat timnas). Kita harus tetap ikuti aturan yang ada," tutur Bob.
PSV akan mengadakan dua pertandingan di Indonesia. Melawan tim Indonesia Selection, yang berisi pemain-pemain lokal terbaik Indonesia, pada 9 Januari 2012 serta pada 12 Januari 2012 melawan Jakarta Selection, berisi pemain-pemain terbaik di liga Indonesia, termasuk sejumlah pemain asing. (inilah)
Kisruh sepak bola nasional berimbas pada terbentuknya dua kompetisi. Indonesian Premier League (IPL), kompetisi baru yang dibuat PSSI untuk menggantikan Indonesia Super League (ISL). Sayangnya, kebijakan ini dinilai sarat kepentingan sehingga mayoritas klub elit Indonesia dengan para pemain bintangnya memilih tetap menggulirkan ISL tanpa pengakuan PSSI.
Akibatnya, IPL sebagai kompetisi resmi justru minim pemain bintang. Keadaan semakin keruh karena menurut PSSI, para pemain yang berkompetisi di liga tidak resmi, termasuk ISL, tidak boleh memperkuat timnas.
ST Arasu, Direktur Even Soujana Media, promotor laga eksibisi ini mengungkapkan bahwa dalam klausul kontrak, PSSI harus menurunkan timnas utama, yang di dalamnya termasuk pemain ISL seperti Firman Utina maupun Bambang Pamungkas.
"Kami membuat kontrak sebelum terjadinya kisruh dualisme dalam PSSI. Kita bahkan sudah menggunakan beberapa pemain terbaik timnas Indonesia, seperti Bambang dan Firman, untuk jadi bahan promosi kami," ungkap Arasu.
Namun Arasu mengungkapkan bahwa konsekuensi atas pelanggaran terhadap klausul ini tidak sampai membatalkan pertandingan menarik tersebut.
"Nama mereka juga tercantum dalam kontrak tersebut. Jika PSSI tak menurunkan tim terbaik, kami perlu membicarakan kembali tentang penalti (pelanggaran kontrak)," terang Arasu.
Sementara itu, perwakilan PSSI, Bob Hippy, saat ditanya mengenai masalah ini menjawab, “Semua kan sudah tahu peraturannya seperti apa (larangan pemain ISL memperkuat timnas). Kita harus tetap ikuti aturan yang ada," tutur Bob.
PSV akan mengadakan dua pertandingan di Indonesia. Melawan tim Indonesia Selection, yang berisi pemain-pemain lokal terbaik Indonesia, pada 9 Januari 2012 serta pada 12 Januari 2012 melawan Jakarta Selection, berisi pemain-pemain terbaik di liga Indonesia, termasuk sejumlah pemain asing. (inilah)
Follow Twitter kami @TimnaSSuporter & Facebook Pendukung Timnas Indonesia
Posting Komentar
Ketik komentar anda (No rasis, No Anarkis)