Kekalahan 10-0 dari Bahrain dijadikan PSSI sebagai dasar membangun timnas yang tangguh, demikian diungkap Sekretaris Jenderal Tri Goestoro.
Keputusan PSSI untuk menurunkan mayoritas pemain U-23 dan beberapa pemain yang baru pertama kali membela timnas terbukti menjadi blunder. Indonesia menelan kekalahan paling memalukan sepanjang sejarah, kebobolan 10 gol tanpa balas di laga terakhir kualifikasi Piala Dunia 2014 Grup E zona Asia tersebut. Menurut Tri, PSSI telah memilih pemain terbaik hasil binaan sistem lama, yang masih perlu disempurnakan.
“Kami meminta maaf kepada seluruh bangsa Indonesia. PSSI sudah berusaha memilih yang terbaik dan memberikan yang terbaik di laga terakhir ini. Tim Bahrain bermain lebih baik dan berhasil menang dari kita,” ucap Tri Goestoro dalam rilis resmi PSSI.
“Ini pekerjaan rumah terbesar PSSI, laga tadi malam akan menjadi pendorong perbaikan timnas kita. Kami akan membangun dan merubah sistem yang kemarin masih lanjutan dari zaman dahulu.”
"Langkah awal sudah kami lakukan dengan membangun Pusat Pelatihan Timnas di Purwakarta. Senin lalu kesepahaman dengan Pemda yang diwakili oleh Bupati Purwakarta sudah dilakukan. PSSI akan membangun pusat pelatihan Timnas sebesar 22 hektar," tambahnya.
Selain pembangunan infrastruktur di Purwakarta, PSSI juga telah memulai pembangunan sepakbola dengan memenuhi standar kepelatihan, perwasitan, kompetisi, pengembangan talenta muda, ilmu pengetahuan olahraga, dan infrastruktur sebagai wujud komitmen PSSI dalam perkembangan sepakbola modern.
"Dukungan sekecil apapun akan sangat kami hargai bagi pembangunan timnas ini. PSSI akan sangat terbuuka kepada setiap kritik dan masukan guna peningkatan kinerja kami dari masyarakat," pungkasnya. (bola.inilah.com)
»
Follow Twitter kami @TimnaSSuporter & Facebook Pendukung Timnas Indonesia
Posting Komentar
Ketik komentar anda (No rasis, No Anarkis)