Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) menyambut baik langkah Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang akhirnya memperbolehkan pemain yang berkompetisi di Indonesian Super League (ISL) bergabung ke tim nasional. Anggota Exco APPI, Firman Utina, mewakili pemain ISL, menyatakan setiap pemain ISL menyambut gembira pula keputusan itu dan pasti siap jika diberi kesempatan untuk membela timnas.
"Kami menanggapi keputusan itu sangat positif. Jadi kalau ditanya kepada pemain pasti siap, dan aku rasa bukan hanya aku saja, semua pemain pun pasti beranggapan sama, " ujar Firman Utina di Jakarta, Rabu (11/4/2012).
Meski demikian, Firman menuturkan, salah satu kendala yang dihadapi pemain mengenai keputusan tersebut adalah masih terikat kontrak dengan klubnya masing-masing. Maka dari itu, izin untuk membela timnas akan kembali kepada keputusan klub masing-masing pemain.
"PSSI juga harus mensosialisasikan hal ini kepada klub-klub dan melakukan pembicaraan dengan mereka. Jadi, pada dasarnya semua pemain pasti siap, tetapi mereka itu punya kontrak dengan klubnya masing-masing. Ini yang harus dicari jalan keluarnya bagaimana," tegas Firman.
Larangan kepada pemain ISL ini sebelumnya sempat dicabut pada November tahun lalu. Keputusan itu berjalan saat Indonesia Selection melawan LA Galaxy. Ketika itu sebagian pemain besar timnas berasal dari kompetisi ISL, antara lain Boaz Solossa, Victor Igbonefo, Greg Nwokolo, Titus Bonai, Patrich Wanggai, Oktovianus Maniani, Egi Melgiansyah, dan Diego Michiels.
Akan tetapi, pada bulan Desember, Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin kembali mengubah pikirannya untuk melarang pemain yang berlaga di kompetisi ISL tidak bisa membela tim nasional. Menurutnya, larangan tersebut merupakan aturan dari pasal 79 statuta FIFA, yang menyebutkan organisasi sepak bola dapat dikenakan denda jika memainkan pemain yang berlaga di kompetisi tidak resmi ke dalam timnas. (kompas)
»
Follow Twitter kami @TimnaSSuporter & Facebook Pendukung Timnas Indonesia
Posting Komentar
Ketik komentar anda (No rasis, No Anarkis)