Saat hubungan pelatih dan pemain tidak harmonis, setelah Garuda dibekuk
Bahrain 2-0, Wim justru pulang kampung ke Belanda. Wim pun tak segan
menumpahkan unek-uneknya soal perangai Firman Utina cs kepada media
Belanda. Pemain Timnas katanya berlagak seperti diva yang cepat sekali
menyerah.
Wim juga mengkritik kedisiplinan pemain timnas, terutama saat latihan.Mereka tidak tepat waktu. Wim pun mempertanyakan profesionalitas pemain timnas, terutama Boaz.
"PSSI menaruh harapan tinggi pada saya, tapi saya dikasih seleksi pemain yang tidak fit. Ketika saya harus mengayomi anak-anak ini lima hari menjelang pertandingan penting, mereka sudah berminggu-minggu tidak latihan. Pada pertandingan berikut, pemain unggulan pergi, terkait masalah pribadi. Konyol. Ia sebenarnya malas berangkat ke Teheran. Setelah itu, dua pemain lain hengkang, begitu saja," ungkap Wim seperti ditulis Radio Nederland Wereldomroep.
Wim pun mengaku kecewa mendengar rumor tujuh pemain timnas mengancam mogok jika dia masih duduk di kursi pelatih.
"Mereka susah sekali menerima kebenaran. Saya sangat terbuka kepada pemain saya. Saya berusaha supaya permainan mereka lebih baik. Bahwa mereka kemudian marah dan mogok, itu sangat mengecewakan," sesal Wim yang akan mulai melatih timnas 1 Oktober.
Harian Belanda itu juga menyindir sejumlah pemain lebih sibuk mengurus gaya rambut ketimbang pertandingan. Pemain belasteran Irfan Bachdim, juga tidak luput dari kritik. Dia dinilai terlalu asyik dengan karier filmnya ketimbang sepak bola.
“Pesepak bola Indonesia ingin sekali menjadi Beckham baru, tapi mereka tidak tahu bahwa Beckham bekerja sangat keras,” tulis media itu.
Wim juga mengkritik kedisiplinan pemain timnas, terutama saat latihan.Mereka tidak tepat waktu. Wim pun mempertanyakan profesionalitas pemain timnas, terutama Boaz.
"PSSI menaruh harapan tinggi pada saya, tapi saya dikasih seleksi pemain yang tidak fit. Ketika saya harus mengayomi anak-anak ini lima hari menjelang pertandingan penting, mereka sudah berminggu-minggu tidak latihan. Pada pertandingan berikut, pemain unggulan pergi, terkait masalah pribadi. Konyol. Ia sebenarnya malas berangkat ke Teheran. Setelah itu, dua pemain lain hengkang, begitu saja," ungkap Wim seperti ditulis Radio Nederland Wereldomroep.
Wim pun mengaku kecewa mendengar rumor tujuh pemain timnas mengancam mogok jika dia masih duduk di kursi pelatih.
"Mereka susah sekali menerima kebenaran. Saya sangat terbuka kepada pemain saya. Saya berusaha supaya permainan mereka lebih baik. Bahwa mereka kemudian marah dan mogok, itu sangat mengecewakan," sesal Wim yang akan mulai melatih timnas 1 Oktober.
Harian Belanda itu juga menyindir sejumlah pemain lebih sibuk mengurus gaya rambut ketimbang pertandingan. Pemain belasteran Irfan Bachdim, juga tidak luput dari kritik. Dia dinilai terlalu asyik dengan karier filmnya ketimbang sepak bola.
“Pesepak bola Indonesia ingin sekali menjadi Beckham baru, tapi mereka tidak tahu bahwa Beckham bekerja sangat keras,” tulis media itu.
Posting Komentar
Ketik komentar anda (No rasis, No Anarkis)