Intrik dua kubu yang beda pendapat dalam persepakbolaan tanah air sepertinya bakal menemui titik didihnya malam nanti. Rencananya, sekitar 600 anggota PSSI yang terdiri dari jajaran Pengprov PSSI, klub ISL, hingga klub Divisi III akan menggelar rapat akbar di Grand Ballroom Hotel Pullman Jakarta Central Pakt, Jakarta Barat.
Dihubungi tadi malam, ketua Forum Pengprov PSSI (FPP) Dwi Irianto mengatakan bahwa mayoritas peserta sudah hadir di lokasi. "Dari jajaran Pengrov, sampai tadi sore (kemarin sore-red) sudah 23 perwakilan yang datang. Dari jajaran klub sudah lebih dari 400," kata Dwi. "Sebagian lainnya sudah konfirmasi hadir dan akan tiba besok pagi (pagi ini, Red). Melihat jumlah mereka yang sudah sampai disini, kami optimistis target minimal 2/3 dari anggota PSSI yang datang bisa terpenuhi," sambung ketua Pengprov PSSI Jogjakarta ini.
Dwi mengungkapkan, kehadiran mayoritas anggota PSSI ini menunjukkan bahwa mereka memang menginginkan adanya perubahan dari yang terjadi saat ini. "Rapat akbar ini tak lepas dari kondisi kepengurusan PSSI saat ini yang kita tahu tidak lagi berjalan dengan benar. Kita akan membuat sikap," tegasnya.
Sementara itu, acara rapat koordinasi PSSI dengan jajaran Pengrov yang digelar di Hotel Gumaya, Semarang kemarin dikabarkan tidak berjalan maksimal. Sebab banyak Pengprov yang tidak mengirimkan wakilnya.
Kepada wartawan di Semarang, Ketua Komisi Disiplin PSSI, Bernhard Limbong menegaskan, pertemuan PSSI dan pengurus Pengprov PSSI di Semarang kemarin hanya sebatas silaturahim. "Pertemuan kali ini dihadiri oleh 15 Pengprov, memang acara sifatnya sedikit mendadak. Tapi meski begitu, banyak juga yang hadir, dan pertemuan kali ini hanya sebatas silaturahim," kata Limbong.
Pernyataan Limbong tersebut membantah kabar yang beredar bahwa pertemuan yang bertajuk "Pertemuan PSSI dan Pengprov Dalam Rangka Penyusunan Program Kerja 2012" tersebut sebagai salah satu bentuk antisipasi PSSI terhadap Rapat Akbar Sepak Bola Nasional di Jakarta hari ini.
Seperti diketahui, Rapat Akbar Sepak Bola Nasional yang juga melibatkan pengprov-pengprov di seluruh Indonesia yang tidak sejalan dengan pemikiran ketua umum PSSI saat ini, Djohar Arifin Husin tersebut akan bermuara kepada Kongres Luar Biasa (KLB) untuk meruntuhkan periode kepemimpinan Djohar Arifin di PSSI.
"Tidak ada yang perlu diantisipasi, dan kita juga tidak takut dengan ancaman-ancaman apapun, karena kita adalah federasi yang resmi yang diakui oleh AFC maupun FIFA, jadi tidak perlu antisipasi," sambungnya.
Lebih lanjut, Limbong menegaskan, jika nantinya Rapat Akbar Sepak Bola Nasional memang berujung untuk meruntuhkan rezim Djohar Arifin Husin melalui KLB, PSSI sudah menyiapkan sanksi untuk mereka.
"Tentu kalau pertemuan itu hanya sebatas silaturahim untuk kepentingan-kepentingan mereka saja tidak perlu ada sanksi, tapi kalau berujung pada perpecahan tentu kita akan siapkan sanksi untuk aktor-aktor yang terlibat," tegasnya.
Dalam pertemuan PSSI siang kemarin, meski PSSI mengakui dihadiri oleh 15 Pengprov yang ada di Indonesia, namun jika dilihat dari daftar absensi, tercatat hanya 9 Pengprov yang membukukan tanda tangan.
Selain Bernhard Limbong, beberapa pengurus PSSI seperti Sihar Sitorus, Bob Hippy, Saleh Mukadar dan juga wakil ketua umum PSSI, Farid Rahman juga turut hadir dalam pertemuan selama empat jam tersebut.
Sementara Farid Rahman siang kemarin menambahkan, PSSI tetap akan berpegang teguh kepada keputusan mereka untuk tetap menolak kehadiran pemain-pemain diluar kompetisi mereka untuk bergabung dengan Timnas.
"Tidak ada keinginan PSSI untuk tdak menggunakan pemain di luar kompetisi resmi. Problemnya adalah statuta FIFA Pasal 79 yang menyebutkan tentang pelarangan itu, tapi kami tetap akan mencari solusi terbaik ke FIFA maupun AFC untuk memecahkan persoalan ini," tegas Farid.
Daftar Undangan Rapat PSSI di Semarang:
1. NAD
2. Sumut (Datang)
3. Sumbar
4. Jambi (Datang)
5. Riau
6. Kepri
7. Sumsel
8. Bangka Belitung
9. Bengkulu
10. Lampung
11. Banten (Datang)
12. DKI
13. Jabar (Datang)
14. Jateng
15. DIY
16. Jatim
17. Kalbar (Datang)
18. Kalteng (Datang)
19. Kaltim
20. Kalsel
21. Sulut (Datang)
22. Gorontalo
23. Sulteng
24. Sulsel
25. Sulbar
26. Sulteng
27. Bali (Datang)
28. NTB (Datang)
29. NTT
30. Maluku
31. Malut
32. Papua (Datang)
33. Papua Barat
(jpnn.com)
Follow Twitter kami @TimnaSSuporter & Facebook Pendukung Timnas Indonesia
Posting Komentar
Ketik komentar anda (No rasis, No Anarkis)