"Tentu, kita akan protes ke FIFA soal wasitnya. Selanjutnya, diajukan tertulis melalui perwakilan federasi di Jakarta," katanya kepada Kompas.com, Kamis (1/3/2012).
Bob dan pengurus PSSI kecewa dengan kinerja wasit yang dinilai tidak menguntungkan untuk Indonesia. El Haddad dinilai terlalu menekan timnas hingga Indonesia harus menyerah sepuluh gol tanpa balas.
"Anak-anak main bagus sekali, tapi karena ditekan terus-menerus oleh wasit, mental mereka hancur. Bayangkan empat penalti dan pelatih diusir tapi tak ada kartu merah. Yang aneh-aneh yang terjadi. Mereka menekan kita begitu rupa, kasihan anak-anak," katanya.
Tekanan bertubi-tubi itu dinilainya juga terkait dengan persaingan antara Bahrain dan Qatar di posisi kedua Grup E sebagai syarat untuk lolos ke babak selanjutnya. Hanya saja, Bob enggan menyebutkan permainan atau kaitan antara wasit dan persaingan itu.
Berkali-kali, Bob menegaskan bahwa dirinya tidak mencari "kambing hitam" atas kekalahan terbesar Indonesia ini. Namun menurutnya, ulah wasit berkontribusi banyak terhadap hasil akhir yang mengecewakan tersebut.
"Sekali lagi, saya bukan cari-cari alasan. Jadi, (kekalahan ini) karena wasit. Kita sudah protes ke FIFA bahwa wasitnya tidak benar, tidak menjalankan tugas dengan baik. Ini ada hubungannya dengan pertandingan antara Qatar dan Iran. Ini yang menjadi protes kita," tandasnya. (bola.kompas.com)
Follow Twitter kami @TimnaSSuporter & Facebook Pendukung Timnas Indonesia
Posting Komentar
Ketik komentar anda (No rasis, No Anarkis)