Julukan
|
Garuda
|
Asosiasi
| |
Konfederasi
|
AFC (Asia)
|
Pelatih
| |
Kapten
|
Bambang Pamungkas (87)
|
Penampilan terbanyak
|
Bambang Pamungkas (87)
|
Pencetak gol terbanyak
|
Bambang Pamungkas (35)
|
Stadion kandang
| |
IDN
| |
137
| |
Peringkat FIFA tertinggi
|
76 (September 1998)
|
Peringkat FIFA terendah
|
153 (Desember 2006)
|
Pertandingan internasional pertama
| |
Kemenangan terbesar
| |
Kekalahan terbesar
| |
Penampilan
|
1 (Pertama kali pada 1938)
|
Hasil terbaik
|
Babak 1 (1938, sebagai Hindia-Belanda)
|
Penampilan
|
4 (Pertama kali pada 1996)
|
Hasil terbaik
|
Babak 1 (1996, 2000, 2004, 2007)
|
Tim nasional sepak bola Indonesia memiliki kebanggaan tersendiri, menjadi tim Asia pertama yang berpartisipasi di Piala Dunia FIFA pada tahun 1938. Saat itu mereka masih membawa nama Hindia Belanda dan kalah 6-0 dari Hungaria, yang hingga kini menjadi satu-satunya pertandingan mereka di turnamen final Piala Dunia. Indonesia, meski merupakan negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar, tidak termasuk jajaran tim-tim terkuat di AFC.
Di kancah Asia Tenggara sekalipun, Indonesia belum pernah berhasil menjadi juara Piala AFF (dulu disebut Piala Tiger). Prestasi tertinggi Indonesia hanyalah tempat kedua di tahun 2000, 2002, dan 2005. Di ajang SEA Games pun Indonesia jarang meraih medali emas, yang terakhir diraih tahun 1991.
Di kancah Piala Asia, Indonesia meraih kemenangan pertama pada tahun 2004 di China setelah menaklukkan Qatar 2-1. Yang kedua diraih ketika mengalahkan Bahrain dengan skor yang sama tahun 2007, saat menjadi tuan rumah turnamen bersama Malaysia,Thailand, dan Vietnam.
Dalam kualifikasi ke Piala Dunia 2010, Indonesia tidak mampu lolos ke fase ketiga kualifikasi Piala Dunia 2010 setelah takluk di tangan Suriah dengan agregat 1-11. Tim nasional Indonesia U-23 pun juga mengalami kegagalan di SEA Games ke-24 di Thailand; setelah takluk dari Thailand di pertandingan babak penyisihan grup yang terakhir
Kostum
Kostum tim nasional Indonesia tidak hanya merah-putih sebab ada juga putih-putih, biru-putih, dan hijau-putih. Menurut Bob Hippy, yang ikut memperkuat timnas sejak tahun 1962 hingga 1974, kostum Indonesia dengan warna selain merah-putih itu muncul ketika PSSI mempersiapkan dua tim untuk Asian Games IV-1962, Jakarta.
Saat itu ada dua tim yang diasuh pelatih asal Yugoslavia, Toni Pogacnic, yakni PSSI Banteng dan PSSI Garuda. Yang Banteng, yang terdiri dari pemain senior saat itu, seperti M. Zaelan, Djamiat Dalhar, dan Tan Liong Houw, selain menggunakan kostum merah-putih juga punya kostum hijau-putih. Sedangkan tim Garuda, yang antara lain diperkuat Omo, Anjik Ali Nurdin, Ipong Silalahi, dan saya sendiri, juga dilengkapi kostum biru-putih. Tetapi, setelah terungkap kasus suap yang dikenal dengan "Skandal Senayan", sebelum Asian Games IV-1962, pengurus PSSI hanya membuat satu timnas. Itu sebabnya, di Asian Games IV-1962, PSSI sama sekali tidak mampu berbuat apa-apa karena kemudian kedua tim itu dirombak. Selanjutnya digunakan tim campuran di Asian Games.
Mulyadi (Fan Tek Fong), asisten pelatih klub UMS, yang memperkuat timnas mulai tahun 1964 hingga 1972, menjelaskan bahwa setelah dari era Asian Games, sepanjang perjalanan timnas hingga tahun 1970-an, PSSI hanya mengenal kostum merah-putih dan putih-putih. Begitu juga ketika timnas melakukan perjalanan untuk bertanding di sejumlah negara di Eropa pada tahun 1965. Saat itu setiap kali bermain, kita hanya menggunakan merah-putih dan putih-putih dengan gambar Garuda yang besar di bagian dada hingga ke perut. Seragam hijau-putih kembali digunakan saat mempersiapkan kesebelasan pra-Olimpiade 1976, dan kemudian digunakan pada arena SEA Games XI-1981 Manila. "Begitu juga ketika Indonesia bermain di Thailand, di mana saat itu Indonesia menjadi runner-up Kings Cup 1981," kata Ronny Pattinasarani yang memperkuat PSSI tahun 1970-1985.
TIMNAS SENIOR:
TIMNAS SENIOR:
Penjaga Gawang:
I Made Wirawan, Hendro Kartiko, Syamsidar, Ferry Rotinsulu
Bek: Zulkifli Syukur, M. Roby, Hamka Hazah, Beny Wahyudi, Purwaka Yudi, Richardo Salampessy, Supardi, Wahyu Wijiastanto, Fandy Muchtar, Mahyadi Panggabean, Victor Igbonefo.
Gelandang: Toni Sucipto, Hariono, Firman Utina, Ahmad Bustomi, Muhammad Ridwan, Muhammad Ilham.
Penyerang: Christian Gonzales, Bambang Pamungkas, Boaz Solossa, Greg Nwokolo, Syamsul Arif Munip.
TIMNAS U - 23:
1. Aa Ngurah Wahyu
2. Andritany Ardhyasa
3. Andik Vermansyah
4. Dendi Santoso
5. Kim Jeffrey Kurniawan
6. Thomas Rian Bayu
7. Joko Sasongko
8. Rivki Mokodompit
9. Yongki Aribowo
10. Diego Michiels
11. Ruben Wuarbanaran
12. Zulham Zamrun
13. Jajang Mulyana
14. Jajang Sukmara
15. Johan Juansyah
16. Hasyim Kipuw
17. Ramdhani Lestaluhu
18. Mahadirga Lasut
19. Irfan Raditya
20. Rishadi Fauzi
21. Patrich Wanggai
22. Abdurrahman
23. Septia Hadi
24. Hendro Siswanto
TIMNAS U - 19
1. Adel Satria Nanda
2. Supianto
3. Gold Aulia Syahrizan
4. Rahmadana
5. Agung Putra Perdana
6. Imam Arief Munandar
7. M Jamil
8. Ibnu Asyir
9. Suherman
10. Juandi Munandar
11. Syahru Ramadhan
12. Fitra Ridwan
13. Hendra Sandi Gunawan
14. Ricky Ardiansyah
15. Reynaldi Junior Alfiansyah
16. Dian Ardiansyah
17. Rahmat Johani Saputro
18. Zoel Fadli
19. Rizki Hamdani
20. Muhammad Fajar
21. M Jamil Khairi
22. Ananda Syaputra
23. Juanda Prayatna
24. Niji
25. Gigi
2. Supianto
3. Gold Aulia Syahrizan
4. Rahmadana
5. Agung Putra Perdana
6. Imam Arief Munandar
7. M Jamil
8. Ibnu Asyir
9. Suherman
10. Juandi Munandar
11. Syahru Ramadhan
12. Fitra Ridwan
13. Hendra Sandi Gunawan
14. Ricky Ardiansyah
15. Reynaldi Junior Alfiansyah
16. Dian Ardiansyah
17. Rahmat Johani Saputro
18. Zoel Fadli
19. Rizki Hamdani
20. Muhammad Fajar
21. M Jamil Khairi
22. Ananda Syaputra
23. Juanda Prayatna
24. Niji
25. Gigi
TIMNAS U - 17
TIMNAS U - 15
TIMNAS U - 11
Follow Twitter kami @TimnaSSuporter & Facebook Pendukung Timnas Indonesia
Posting Komentar
Ketik komentar anda (No rasis, No Anarkis)