Punggawa timnas Indonesia, Zulkifli Syukur mempertanyakan sikap ‘plin-plan’ PSSI terhadap legalitas seorang pemain memperkuat timnas Indonesia.
Ketua umum Djohar Arifin Husin saat terpilih bulan Juli lalu sempat berkomentar mengenai sikap pengurus lama yang melarang pemain Liga Primer Indonesia, liga yang dahulu tidak diakui PSSI, untuk membela timnas Indonesia. Alasan PSSI saat itu adalah pelanggaran terhadap statuta FIFA.
“Tindakan semacam itu adalah diskriminasi. Seharusnya setiap warga negara memiliki hak untuk membela negaranya,” ungkap Djohar kala itu.
Situasi yang sama kini dialami PSSI era Djohar, Liga Primer Indonesia kini menjadi liga yang sah, sebaliknya Liga Super Indonesia, yang dulu merupakan kompetisi resmi PSSI, diberhentikan dan dianggap tidak sah, meski sebagian besar klub elit yang diperkuat mayoritas pemain timnas tetap memilih liga tersebut.
“Kita ingin semua (pemain) bisa membela Merah Putih, tetapi ini ketentuan dari FIFA, kalau kita tetap paksakan, kita akan dijatuhi sanksi,” ungkap Djohar beberapa hari lalu.
Zulkifli, bek Persib Bandung yang berkompetisi di Liga Super, menyesalkan sikap ketua umum yang berubah-ubah hanya dalam hitungan bulan.
“Saya sedih mendengar kembali kabar ini. PSSI tidak konsisten menentukan aturan. Dan itu saya kira salah alamat jika sanksinya diberikan kepada pemain, Sebaiknya PSSI mengatur kompetisi yang benar saja dulu. Secara pribadi saya tidak masalah kalau PSSI menjalankan aturan itu,” tulisnya dalam twitter dengan akun @zulkifli_03.
Berdasarkan pasal 79 statuta terbaru FIFA, edisi 2011, menjelaskan ada peluang untuk memainkan pemain yang tidak terafiliasi dengan anggota FIFA ini, selama mendapatkan persetujuan dari FIFA.
Pasal 79 Statuta FIFA 2011:
1. Pemain atau tim yang berafiliasi dengan anggota ataupun anggota sementara dari suatu Konfederasi tidak boleh bertanding atau melakukan hubungan olahraga dengan pemain atau tim yang tidak berafiliasi dengan anggota ataupun anggota sementara Konfederasi tanpa persetujuan FIFA.”
2. Anggota dan klub tidak boleh bermain di wilayah anggota lain tanpa persetujuan dari pihak yang disebutkan terakhir.
Follow Twitter kami @TimnaSSuporter & Facebook Pendukung Timnas Indonesia
Posting Komentar
Ketik komentar anda (No rasis, No Anarkis)