Keputusan PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin yang tiba-tiba akan memanggil pemain Indonesia Super League (ISL) membela Tim Nasional Indonesia dinilai janggal PSSI versi KLB pimpinan La Nyalla Mattalitti. Namun, La Nyalla menegaskan pihaknya tidak akan mengintervensi pemain-pemain ISL.
"Kami tidak akan melarang mereka. Tapi ingat, pemain adalah tanggung jawab klub, karena klub yang membayar pemain. Kami selaku PSSI tidak akan melarang atau intervensi," ujar La Nyalla usai pertemuan dengan Menpora, Rabu 11 April 2012.
La Nyalla menganggap keputusan PSSI yang tiba-tiba akan memanggil pemain ISL untuk membela Timnas cukup janggal. Pasalnya, sebelumnya PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin melarang para pemain ISL memperkuat Timnas, dengan alasan ada instruksi FIFA yang melarang pemain breakaway league memperkuat Timnas.
Terlebih keputusan PSSI tersebut keluar setelah ada keputusan AFC untuk mengirim Task Force, yakni tim yang dibentuk AFC untuk membantu mencarikan solusi permasalahan sepakbola di Indonesia.
"Kenapa ketika Task Force turun, mereka (PSSI versi Djohar) berbondong-bondong merayu klub-klub ISL dan sekarang pemain. Ini maksudnya apa? Mau memecah belah?" kata La Nyalla, berang.
Keputusan PSSI ini masih bakal membingungkan pemain. Pasalnya, dualisme klub juga terjadi di Indonesia saat ini. Sebagai contoh ada dua tim Persija, Persija Ferry Paulus yang bermain di ISL dan Persija yang bermain di IPL.
Di skuad Persija ISL terdapat sejumlah pemain Timnas, termasuk Bambang Pamungkas, Ramdani Lestaluhu, Hasim Kipuw dan kiper Andritany.
Follow Twitter kami @TimnaSSuporter & Facebook Pendukung Timnas Indonesia
Posting Komentar
Ketik komentar anda (No rasis, No Anarkis)