Partai final sepak bola SEA Games XXVI, Senin (21/11) malam menjadi momen yang paling ditunggu rakyat Indonesia. Maklum, mereka sudah haus akan euforia kemenangan setelah sekian lama sepak bola Indonesia miskin prestasi.
Maka, meski Indonesia sudah dipastikan menjadi juara umum SEA Games XXVI dengan 182 emas, 151 perak dan 142 perunggu (hingga Selasa 22 November 2011 pagi), tidak lengkap rasanya jika cabang sepak bola tidak mendapat emas. Apalagi lawan di final adalah 'musuh bebuyutan' Malaysia yang mengalahkan Indonesia di final Piala AFF tahun lalu.
Di beberapa menit awal pertandingan, euforia kemenangan itu mulai terasa setelah Indonesia sempat memimpin terlebih dahulu melalui sundulan Gunawan Dwi Cahyo pada menit ke 5.
Sayangnya, pasukan Garuda Muda harus menerima gol balasan Malaysia pada menit ke 35 dan skor 1-1 tetap bertahan sampai akhir babak pertama. Pada babak kedua Egi Melgiansah cs tidak hentinya memberikan tekanan kepada Malaysia, bahkan beberapa peluang tercipta walaupun belum menghasilkan gol hingga babak kedua usai.
Perpanjangan waktu 2x15 menit dilakukan untuk menentukan pemenang yang berhak mendapatkan medali emas di cabang sepakbola Sea Games XVI 2011 ini. Gol Ferdinand Sinaga kembali membuat supporter Indonesia bergemuruh setelah sepakannya menjebol gawang Malaysia, tapi wasit menganulir gol tersebut karena menganggap salah satu pemain Indonesia berada dalam posisi offside. Hasil seri 1-1 masih tetap bertahan di akhir perpanjangan waktu dan dilanjutkan dengan adu penalti.
Drama adu penali pun tidak dapat terelakan, beberapa eksekutor dari pasukan Rahmad Dharmawan disiapkan. Tiga eksekutor menjalankan tugasnya dengan baik, 2 eksekutor Gunawan Dwi Cahyo dan Ferdinand Sinaga gagal menjalankan tugasnya. Hingga akhirnya puluhan ribu pendukung Garuda Muda menjadi saksi bisu kekalahan timnas U-23, setelah Kurnia Mega gagal menahan tendangan pemain Malaysia, Bakhtiar Baddrol sebagai eksekutor terakhir dalam drama adu penalti.
Pupus sudah impian seluruh masyarakan Indonesia untuk mendapatkan medali emas cabang sepakbola guna melengkapi juara umum yang sudah ada di tangan. Hasil akhir final cabang olahraga terpopuler ini belum bisa melepaskan dahaga masyarakat Indonesia akan gelar juara selama 20 tahun belakangan. Kita harus puas dengan posisi runner-up yang memang sering kita raih untuk ajang Asia Tenggara.
Terlepas dari hasil yang didapat, kita patut memberikan pujian atas daya juang tinggi yang diberikan pemain Indonesia selama 120 menit pada pertandingan yang sangat berat bagi kedua tim. Tidak hentinya pasukan Garuda Muda menekan pertahanan Malaysia selama pertandingan, hingga nasib kedua tim ditentukan oleh hasil tendangan adu penalti.
Mereka sudah berjuang dan memberikan yang terbaik untuk negara tercinta ini, sudah sepatutnya kita menghargai jerih payah mereka dan berjiwa besar menerima kekalahan. Dalam ajang 2 tahunan ini Titus Bonai cs memang mendapatkan medali perak bagi negaranya, tapi mereka sudah memenangkan hati seluruh rakyat Indonesia atas permainan terbaik dan perjuangan gigih dari awal babak penyisihan hingga final. Ya, mereka juara bagi hari seluruh rakyat Indonesia! Lanjutkan perjuangan kalian, kami bangga terhadapmu Garuda Muda. (sport.ghiboo)
Posting Komentar
Ketik komentar anda (No rasis, No Anarkis)