Gegap gempita timnas sepak bola di ajang Sea Games kemarin masih terasa auranya sampai sekarang. Paling tidak masih menjadi topik obrolan hangat membahas kegagalan timnas kita meraih medali emas. Bahkan saking ‘tidak terimanya’ atas kekalahan itu, ada sebagian masyarakat yang berseloroh silahkan tonton siaran ulang timnas mana tahu bisa menang.
Tapi ada hal yang seakan membuka memori lama terhadap Timnas Sepakbola kita. Hal yang sedikit mengganggu dan menurunkan tensi/ momentum rasa bangga atas Timnas. Masih ingat dalam ingatan ketika Timnas Senior berlaga di ajang AFF 2010, kala berhasil masuk final setelah mengalahkan Filiphina, Timnas saat itu diundang sarapan di rumah Aburizal Bakrie.
Banyak suara sumbang dari media yang mengaitkan bahwa Timnas jangan sampai di politisasi. Dan sinyal ‘jual kecap’ (baca:politis), ketika Ketua Umum PSSI kala itu membeberkan jasa jasa keluarga Bakrie bagi keberlangsungan PSSI yang berdampak bagi keberlangsungan Timnas itu sendiri. Seakan mau mengatakan bahwa Timnas bisa masuk final gara gara ada sumbangsih besar dari keluarga Bakrie disana.
Lain Timnas Senior lain pula Skuad Garuda Muda. Tadi malam mereka pun diundang menghadiri syukuran atas penampilan cemerlangnya selama ajang Seag2011. Bahkan selain acara syukuran yang dilaksanakan di rumah Arifin Panigoro itu, juga diserahkan bonus bagi Garuda Muda. Jualan kecap pun terasa sekali ketika Penanggung Jawab Timnas, Berhard Limbong menyampaikan maaf kepada Arifin Panigoro.
Pernyataan tersebut dilontarkan Limbong dalam acara syukuran yang digelar di kediaman Arifin Panigoro, Selasa (22/11/2011) malam. “Para pemain telah berjuang keras. Namun, kami tetap meminta maaf kepada Ketum PSSI, pengurus PSSI, dan terutama kepada Bapak Arifin selaku pengayom karena kita gagal meraih emas,” jelas Limbong.
Semoga saja dua peristiwa itu tidak menenggelamkan prestasi Timnas. Dan momentum kebangkitan sepakbola nasional tidak lewat begitu saja tanpa memberikan dampak bagi kemajuan sepakbola kita di kemudian hari.
Posting Komentar
Ketik komentar anda (No rasis, No Anarkis)