Dikisahkan oleh Ibu Dinda (Isteri Coach RD) kepada seorang kawan wartawan @Trans7 @Dino_Sutan
Semoga memberikan kita pelajaran tentang pengabdian untuk bangsa ini
Semoga memberikan kita pelajaran tentang pengabdian untuk bangsa ini
Berawal dari satu momen: saat RD pulang ke rumah sabtu malam usai menang vs Vietnam
Subuh buta ia melihat coach RD tafakur sendirian di atas sajadah. Biasanya setiap shalat, RD selalu membangunkannya, kali ini tidak.
Ia terbangun mendengar doa yang sayup didengar adalah suara suami diantara doa yang ia dengar;
"Ya Allah ijinkan kami untuk menang, Ya Allah ijinkan kami memberi kesenangan, kebahagian dan kebanggaan untuk negeri tercinta ini, Ya Allah tuntun dan kuatkan lah anak-anak kami untuk pertandingan final besok,
Itu sebagian doa yang ibu Dinda dengar dari suaminya (Coach RD)
Usai berdoa RD tidak juga membangunkannya, padahal ia pura-pura tertidur, langsung makan sendiri dan kemudian mengecup keningnya sambil berbisik;
"Bapak pergi yaaa? Doakan kita sukses buat besok", Ibu dinda pura-pura tidak bangun, hanya karena ingin membiarkan RD konsen.
Siang hari ibu Dinda telepon coach RD, sambil bertanya; "kenapa tidak bangunkan tidak pagi?" kata Coach "Kasihan melihat ibu lelah sekali"
Dan sebaris sms; "Semoga Tuhan kabulkan doa kita yaa? Bapak ingin sekali memberi kebahagian untuk suporter yang sangat setia mendukung kita"
Inilah momen yang kembali hadir di kepala ibu Dinda usai kita kalah. Dan kalau mengingat keinginan RD itu ia sangat sedih yang dalam.
Saat menjelang pertandingan.......
Bang Dino.. tolong nanti jangan tinggalin aku... aku mau di tempat media aja yaaa.. Gak dapat tempat nehhh.. kalah aku posisi sama artis"
Dan...
Bersama ibuk Dinda (istri RD) kami berteriak tak henti mendukung Timnas berjuang di final tadi malam
Kami semua berpelukan erat saat Ferdinand Sinaga mencetak gol di masa injury time, tapi kemudian dianulir.
Saat adu pinalti, ibu dinda tak kuat melihat, Ia bersembunyi di balik meja, hanya bertanya;
"Masuk nggak bang/ketahan nggak bang?"
Tangisnya pecah saat mengetahui kita kalah, ia tak henti menangis
Dalam tangis kesedihannya sempat ia bertanya "Bapak gagal ya bang?" saya tak kuat menahan haru
Ia baru kuat berjalan setelah acara pengalungan medali selesai kami harus memapah berjalan, tenaganya masih lemas
Kami menemaninya terus hingga hotel sultan dan baru sampai pukul satu dini hari.
Saya termasuk yang terakhir keluar stadion, Melihat Timnas Malaysia memberi semangat kepada Timnas kita usai pengalungan medali, Inilah Olahraga.
Saya peluk coach, lirih dia berucap; "Maaf ya bang, kita cuma sampai segini dan jangan bosan kasih kritik dan dukungan ya,,
Kami terus memberinya semangat, menenangkan dan meyakinkan kalau kita hanya kurang beruntung dan coach RD tidak gagal
Dan sebelum pulang ke rmh pukul 02.30 dinihari, Ibu Dinda masih saja berpesan, Bang! Maafin bapak yaa? Sampaikan juga ke teman-teman lain.
Subuh buta ia melihat coach RD tafakur sendirian di atas sajadah. Biasanya setiap shalat, RD selalu membangunkannya, kali ini tidak.
Ia terbangun mendengar doa yang sayup didengar adalah suara suami diantara doa yang ia dengar;
"Ya Allah ijinkan kami untuk menang, Ya Allah ijinkan kami memberi kesenangan, kebahagian dan kebanggaan untuk negeri tercinta ini, Ya Allah tuntun dan kuatkan lah anak-anak kami untuk pertandingan final besok,
Itu sebagian doa yang ibu Dinda dengar dari suaminya (Coach RD)
Usai berdoa RD tidak juga membangunkannya, padahal ia pura-pura tertidur, langsung makan sendiri dan kemudian mengecup keningnya sambil berbisik;
"Bapak pergi yaaa? Doakan kita sukses buat besok", Ibu dinda pura-pura tidak bangun, hanya karena ingin membiarkan RD konsen.
Siang hari ibu Dinda telepon coach RD, sambil bertanya; "kenapa tidak bangunkan tidak pagi?" kata Coach "Kasihan melihat ibu lelah sekali"
Dan sebaris sms; "Semoga Tuhan kabulkan doa kita yaa? Bapak ingin sekali memberi kebahagian untuk suporter yang sangat setia mendukung kita"
Inilah momen yang kembali hadir di kepala ibu Dinda usai kita kalah. Dan kalau mengingat keinginan RD itu ia sangat sedih yang dalam.
Saat menjelang pertandingan.......
Bang Dino.. tolong nanti jangan tinggalin aku... aku mau di tempat media aja yaaa.. Gak dapat tempat nehhh.. kalah aku posisi sama artis"
Dan...
Bersama ibuk Dinda (istri RD) kami berteriak tak henti mendukung Timnas berjuang di final tadi malam
Kami semua berpelukan erat saat Ferdinand Sinaga mencetak gol di masa injury time, tapi kemudian dianulir.
Saat adu pinalti, ibu dinda tak kuat melihat, Ia bersembunyi di balik meja, hanya bertanya;
"Masuk nggak bang/ketahan nggak bang?"
Tangisnya pecah saat mengetahui kita kalah, ia tak henti menangis
Dalam tangis kesedihannya sempat ia bertanya "Bapak gagal ya bang?" saya tak kuat menahan haru
Ia baru kuat berjalan setelah acara pengalungan medali selesai kami harus memapah berjalan, tenaganya masih lemas
Kami menemaninya terus hingga hotel sultan dan baru sampai pukul satu dini hari.
Saya termasuk yang terakhir keluar stadion, Melihat Timnas Malaysia memberi semangat kepada Timnas kita usai pengalungan medali, Inilah Olahraga.
Saya peluk coach, lirih dia berucap; "Maaf ya bang, kita cuma sampai segini dan jangan bosan kasih kritik dan dukungan ya,,
Kami terus memberinya semangat, menenangkan dan meyakinkan kalau kita hanya kurang beruntung dan coach RD tidak gagal
Dan sebelum pulang ke rmh pukul 02.30 dinihari, Ibu Dinda masih saja berpesan, Bang! Maafin bapak yaa? Sampaikan juga ke teman-teman lain.
+ Komentar + 1 Komentar
Mengharukan, sayang karena konflik harus tergeser posisinya
http://www.fithri.co.cc/
Posting Komentar
Ketik komentar anda (No rasis, No Anarkis)