1500 petugas keamanan yang disiapkan untuk mengamankan pertandingan Persebaya kontra Tim Nasional (Timnas) Indonesia, ternyata tidak menjadi jaminan pertandingan berlangsung sukses. Terbukti, tiga pintu masuk stadion Gelora Bung Tomo (GBT) jebol membuat suporter Persebaya masuk tanpa tiket.
Berdasarkan data dari panpel pertandingan Persebaya, serta penelurusan di lapangan, tiga pintu masuk rusak. Tepatnya di pintu 17, 18 dan 19. Padahal sedari awal, panpel dan manajemen sudah menghimbau agar Bonek yang hadir di GBT tidak melakukan hal-hal yang merugikan Persebaya.
"Ketiga pintu itu rusak. Mau tidak mau kita harus ganti rugi," terang ketua panpel, Sutrisno, Jumat (24/2/2012) usai pertandingan.
Berdasarkan data dari panpel, jumlah penonton yang hadir di GBT sebanyak 35 ribu orang. "Tapi menurut data kita, dari 32 ribu tiket yang kita jual, yang laku hanya 22 ribu. Jadi bisa dihitung sendiri, berapa penontomn yang masuk tanpa tiket tapi menjebol pintu stadion," lanjut pria paruh baya ini.
Dari 22 ribu tiket yang terjual, panpel meraup kurang lebih Rp 447 juta. "Tapi itu masih pendapatan kotor. Belum dipotong pajak. Selain itu kita harus menanggung ganti rugi pintu stadion yang rusak," keluh Sutrisno. Panpel pun terancam impas, bahkan rugi.
Selain terancam rugi, buntut rusaknya tiga pintu masuk stadion juga berimbas pertandingan Bajul Ijo. Pertandingan lawan Arema yang sudah direncanakan di GBT terancam tidak bisa diselenggarakan. "Sejak awal kita sudah mengingatkan agar tidak berbuat yang merugikan Persebaya. Kalau sudah seperti ini, suporter juga yang rugi tidak," tutupnya. (beritajatim)
Follow Twitter kami @TimnaSSuporter & Facebook Pendukung Timnas Indonesia
Follow Twitter kami @TimnaSSuporter & Facebook Pendukung Timnas Indonesia
Posting Komentar
Ketik komentar anda (No rasis, No Anarkis)