Rencana kenaikan uang harian penggawa timnas sebesar Rp 500 ribu per harinya hampir pasti batal. Itu Setelah penanggung jawab timnas Bernhard Limbong enggan menyetujui wacana yang dilontarkan oleh manajer timnas.
Limbong menyebut pernyataan kenaikan dari manajer Habil Marathi itu diluar koordinasi dengan manajemen besar timnas. "Itu hanya omongan manajer saja, baru wacana. Jangan disebut pasti dulu kenaikan itu," katanya saat dihubungi, Senin (27/8).
Menurut Limbong, kenaikan itu tidak sesuai dengan semangat dibentuknya timnas yang bertujuan untuk membela negara. Jika kenaikan tersebut dikabulkan, maka yang timbul adalah keinginan pemain untuk mengejar materi.
Padahal, lanjut dia, pemain harusnya memiliki kebanggaan membela timmnas. Seperti yang ditunjukkan pemain-pemain timnas terdahulu.
"Yang diukur itu adalah nasionalisme pemain. Jangan diukur dengan uang, tidak benar itu," tegas jenderal bintang satu tersebut.
Selain masalah nasionalisme, Limbong pun menjelaskan bahwa anggaran sebesar Rp 1 juta per hari untuk pemain cukup berat. Terlebih, untuk penanggung jawab timnas yang selama ini banyak menalangi keuangan timnas. "Kalau segitu juga memberatkan keuangan timnas," tandasnya.
Sebelumnya, manajer timnas Habil Marathi menyatakan bahwa per 25 Agustus lalu ada kenaikan uang harian dari Rp500 ribu menjadi Rp 1 Juta. Namun, rencana itu ditolak dan dipastikan uang harian pemain tetap Rp 500 ribu per hari.
Saat dikonfirmasi, Habil pun akhirnya mengakui bahwa kenaikan itu memang belum pasti. Mantan anggota DPR RI tersebut mengatakan itu sekedar wacana darinya. Selain itu, sumber dana untuk kenaikan tersebut masih belum ada sampai saat ini. "Itu hanya ide saja. Yang memutuskan adalah PSSI karena masalah keuangan harus dibicarakan dengan PSSI," terang lelaki 50 tahun tersebut.
Untuk pemusatan latihan tim yang dipersiapkan menuju piala AFF ini, timnas menyiapkan anggaran sebesar Rp 800 juta. Anggaran itu menurut koordinator timnas Bob Hippy masih bsia bertambah seandainya ada program lain yang diajukan oleh pelatih. (jpnn.com)
Bagaimana komentar Pendukung Timnas Indonesia?
Posting Komentar
Ketik komentar anda (No rasis, No Anarkis)