Masyarakat Pencinta Sepak Bola Indonesia (MPSI) menghimbau agar masyarakat tidak perlu pusing menyikapi persoalan yang terjadi di pentas sepak bola tanah air belakangan ini.
Bahkan, MPSI menegaskan jika Djohar Arifin tetap sah memimpin PSSI hingga berakhir masa baktinya pada 2015.
"Yang ribut-ribut itu bukan PSSI, namun pihak di luar PSSI, yakni Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI). Sehingga, masyarakat tidak perlu gelisah dan tetap harus menghormati Djohar Arifin Husin," terang pimpinan MPSI, Abdurrahman Assegaff, kepada Bola.net.
Keteguhan MPSI tersebut diperkuat adanya pengakuan AFC melalui surat pada 15 Maret 2012 atas dukungan dan legalnya Kongres Tahunan PSSI di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Minggu (18/3).
“Kalau ada yang lain mengaku sebagai PSSI (KPSI), tidak perlu ditangapi. Karena, sudah pasti tidak sah dan mengada-ada,” sambungnya.
Assegaff juga sangat menyayangkan sikap KPSI yang sangat memaksakan kehendak dan berakibat menimbulkan kekeruhan sepakbola Indonesia. Akibatnya, Indonesia tengah dibayangi sanksi dari FIFA.
Diterangkannya, persoalan kini semakin pelik akibat KPSI yang menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) di Mercure, Ancol, Jakarta, Minggu (18/3).
Padahal, dikatakannya lagi, melalui surat tertanggal 21 Desember 2011, FIFA bersama AFC meminta agar persoalan dualisme kompetisi di Indonesia segera diselesaikan.
"Untuk itu, PSSI sudah mencari jalan tengah atau solusi melalui rekonsiliasi. Namun, kenapa itu justru ditolak. Biarkan saja, nanti kebenaran akan segera terbukti. FIFA tidak akan menjatuhkan sanksi karena PSSI memang tidak melakukan kesalahan apapun," tuturnya. (bola.net)
»
Follow Twitter kami @TimnaSSuporter & Facebook Pendukung Timnas Indonesia
Posting Komentar
Ketik komentar anda (No rasis, No Anarkis)